BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap wilayah dapat dikembangkan berdasarkan potensi yang sudah ada karena kondisi fisiknya maupun potensi yang dapat dikembangkan karena keadaan nonfisiknya seperti kondisi budaya masyarakat setempat. Potensi yang ada apabila tidak dikembangkan dengan optimal dan kemungkinan terdapat kendala dalam proses pengembangannya, maka akan terjadi masalah. Maka, pada mata kuliah Studio Proses Perencanaan ini diharapkan dapat digali lebih dalam mengenai potensi seni ukir dan seni relief, serta potensi sebagai daerah etalase sehingga upaya rekomendasi terhadap pengoptimalan potensi tersebut dapat dilakukan.
Desa Senenan letaknya strategis karena dilewati jalur utama Jepara - Kudus sehingga memunculkan potensi sebagai daerah etalase dalam pemasaran ukir meubel dan relief. Selain itu, terdapat potensi khusus yang membedakan Desa Senenan dengan desa-desa lain di Kabupaten Jepara yaitu sebagai sentra seni relief. Desa Senenan yang terletak di Kecamatan Tahunan merupakan salah satu daerah yang sudah termasuk kategori perkotaan dengan mempunyai fasilitas yang cukup lengkap serta mata pencahariannya non pertanian di Kabupaten Jepara. Desa Senenan mempunyai seni relief yang hanya terdapat di Kabupaten Jepara dan selain itu di Desa Senenan juga salah satu tempat etalase pemasaran mebel terbesar di Kabupaten Jepara karena letaknya yang dilalui jalan utama yaitu Jalan Jepara - Kudus.
Banyaknya aktivitas di Desa Senenan berpengaruh pada ketersediaan sarana dan prasarana serta komposisi landuse yang beragam terdiri dari permukiman, perkantoran, kegiatan komersil, dan kegiatan pendidikan. Selain itu, di dekat Desa Senenan, tepatnya di Desa Bapangan terdapat Rumah Sakit Umum R.A Kartini yang merupakan rumah sakit terbesar di Kabupaten Jepara. Walaupun letaknya tidak tepat di Desa Senenan tetapi jangkauan RSUK terhadap Desa Senenan sangat besar karena jaraknya yang sangat dekat. Kegiatan mata kuliah Proses Perencanaan ini sebagai kerangka acuan dasar dalam propes perencanaan karena kegiatan ini dianggap sebagai langkah awal penyusunan rencana kota.
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.2.1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah rekomendasi agar pemasaran ukir meubel dan seni relief menjadi berkembang dan berkesinambungan tanpa menggangu aktivitas lain. Sedangkan untuk tujuan penyusunan proposal teknik sendiri adalah sebagai panduan kegiatan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang mempengaruhi aktivitas perkotaan di Desa Senenan.
1.2.2. Sasaran
Adapun output antara (sasaran) untuk mencapai tujuan diadakannya kegiatan lapangan adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi karakteristik Desa Senenan meliputi kondisi fisik, kondisi non fisik dan infrastruktur.
2. Mengidentifikasi potensi dan masalah yang terkait dengan seni ukir meubel dan seni relief di Desa Senenan
3. Menganalisis keterkaitan antara kegiatan industri dan perdagangan ukir meubel dan seni relief terhadap aktivitas perkotaan di Desa Senenan.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perencanaan pada umumnya sangat luas mencakup berbagai aspek kehidupan. Dalam perencanaan wilayah dan kota terdapat dua macam ruang lingkup yaitu lingkup wilayah dan ruang lingkup materi. Ruang lingkup wilayah adalah lingkup analisis keruangan yang dijadikan objek studi dengan batas-batas administrasinya. Sedangkan ruang lingkup materi adalah analisis elemen-elemen dasar objek studi.
1.3.1. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dari laporan ini adalah proses perencanaan dari berbagai aspek. Berdasarkan sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini, maka materi yang dibahas meliputi aspek fisik antara lain kondisi topografi, morfologi, curah hujan, hidrologi, dan geologi. Dari aspek fisik dapat diketahui kondisi alam atau kondisi geografis Desa Senenan itu sendiri. Aspek ekonomi perlu dibahas untuk mengetahui besaran distribusi mata pencaharian penduduk dan kegiatan ekonomi yang ada di Desa Senenan. Sedangkan dari aspek demografi yang meliputi komposisi dan kondisi demografi, dapat menggambarkan perubahan jumlah dan kondisi penduduk yang dipengaruhi oleh aktivitas perkotaan di Desa Senenan. Selain itu, dari segi transportasi dapat dianalisis kondisi mobilitas atau pergerakan di Desa Senenan serta sarana dan prasarana yang menunjang aksesibilitas di Desa Senenan.
Aspek kelembagaan dan pemerintah meliputi struktur administrasi desa, kecamatan, kabupaten dan lembaga-lembaga yang menaungi industri ukir meubel dan seni relief. Hal ini perlu diketahui untuk menilai seberapa besar dukungan pemerintah terhadap aktivitas penduduk di Desa Senenan. Aspek budaya dibahas untuk mengetahui pengaruh sejarah yang muncul di Desa Senenan terhadap perkembangan kerajinan ukir maupun relief di Desa Senenan.
Aspek-aspek yang dibahas merupakan aspek yang dominan mempengaruhi aktivitas perkotaan di Desa Senenan. Sedangkan aspek politik dan aspek kesehatan aspek pendukung aktivitas perkotaan yang pengaruhnya kurang dominan. tidak dibahas karena aspek-aspek tersebut tidak masuk ke dalam substansi yang dibahas dalam kegiatan. Dengan kata lain, aspek-aspek tersebut berada di luar konteks pembahasan potensi dan masalah yang terkait dengan industri dan perdagangan ukir meubel dan relief. Meskipun kedua aspek tersebut merupakan aspek pendukung aktivitas perkotaan.
1.3.2. Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah studi dibagi menjadi wilayah makro yaitu Kecamatan Tahunan, dan Desa Senenan sebagai wilayah mikro yang menjadi inti objek studi ini.
Wilayah studi makro yaitu Kecamatan Tahunan memiliki kedudukan sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Jepara yang memiliki komoditas pemasaran kerajinan ukiran dan relief.
Pemilihan Desa Senenan sebagai wilayah studi mikro didasarkan oleh letak Desa Senenan yang strategis dan dilalui jalur Jepara-Kudus. Selain itu Desa Senenan juga memiliki kondisi eksisting lahan terbangun yang meningkat, didominasi oleh permukiman dan kegiatan komersial sehingga memungkinkan adanya potensi dan masalah yang dijadikan bahan perencanaan. Selain itu, Desa Senenan juga dapat menunjukkan aktivitas perkotaannya. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk Desa Senenan, struktur perekonomian yang mulai mengalami pergerseran dari aktivitas pertanian beralih ke perniagaan, dan aksesibilitas di Desa Senenan yang mudah sehingga perkembangan desa tersebut menjadi pesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar